ini hanya sebuaH blOg tempaT saya mengekspresikaN segalA keluhaN yang saya alamI dalam setiap perjalAnan saYa untuk mencapaI jalAn keridhoaN Nya.....
Pengikut
ukhti.waHyu

- pena hati dalam dekap-Nya
- ana akhwat yg bukan menuntut adanya kata "sempurna" namun tetap lah ana ingin dapat kan sempurna itu. ya,paham harus dengan perjuangan yang ekstra keras untk dapati itu semua. bismilah ku mulai untuk awali misi menyempurnakan diri ini. bantuan dari kawan semua ana butuhkan. kritik pun harus penuh i slalu dunia ana. harus. sm0ga bisa, . . amin, . . amin, . .. inilah saya. . kekurangan itu penuh berlimpah pada diri ana... dan sungguh sgala kuasa itu milik ALLAH ta'ala . DI balik pedih kehdupan yang qu alami slama ini, tpi sebuah berlian hikmah slalu qu dapati setiap cobaan yg di berikan dari-NYa.
Sabtu, 27 November 2010
diaRy 1
"Suatu ketika, seorang anak bertanya kepada ibunya, “Ibu, mengapa ibu menangis?” Ibunya menjawab, “Sebab ibu adalah perempuan, nak.” “Saya tak mengerti ibu,” kata si anak. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. “Nak, kau memang tak akan mengerti…”
Kemudian si anak bertanya kepada ayahnya. “Ayah, mengapa ibu menangis?” “Ibumu menangis tanpa sebab yang jelas.” sang ayah menjawab. “Semua perempuan memang sering menangis tanpa alasan.”
Si anak membesar menjadi remaja, dan dia tetap terus bertanya-tanya, mengapa perempuan menangis? Hingga pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan, “Ya Allah, mengapa perempuan mudah menangis?” Dalam mimpinya ia merasa seolah mendengar jawapannya:
“Saat Ku ciptakan wanita, saya membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.
“Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan bayi dari rahimnya, walau kerap berulangkali menerima cerca dari si bayi itu apabila ia telah membesar.
“Kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah saat semua orang sudah putus asa.
“Ku berikan kesabaran jiwa untuk merawat keluarganya walau dia sendiri letih, walau sakit, walau penat, tanpa berkeluh kesah.
“Kuberikan wanita perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya dalam kondisi dan situasi apapun. Walau acapkali anak-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada anak-anak yang mengantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.
“Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya melalui masa-masa sulit dan menjadi pelindung baginya. Sebab bukannya tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak.
“Kuberikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyedarkan bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai isterinya. Walau seringkali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan saling menyayangi.
“Dan akhirnya, Kuberikan ia air mata, agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus kepada wanita, agar dapat ia gunakan bila masa pun ia inginkan. Ini bukan kelemahan bagi wanita, kerana sebenarnya air mata ini adalah “air mata kehidupan.”
bersyukurlah dilahirkan sebagai wanita...
tambahlah bersyukur dilahirkan sebagai wanita Muslimah..."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar