air pembuka fikir

Cerita dalam alir,,

Merayu raih menuju hilir,,

Hinggapun jauh tak terukir,,

Dan bayang pun jatuh ikut dalam jungkir,,

***

Sisir kehidupan tak menjadi dawai yg melantun,dan membuai hati mjd silìr.


Tapi ia,

Melangkah pelan meniti nada per bait,dalam genjreng angin yg ikut berjanji kan selalu menjadi selir.

Menjangkau dalam roda liar yang enggan tuk bangkit.,
***
Dia lahSosok penuh diam,,

Menjadi misteri misteri alam.

***
Tak terhenti langkahnya.

Tak menuntut balik ia menjangkah.

Tak pula kembali ia kan bertahan.

Menuju buai yang cukup tuk bertempat..

***
Dimanapun akhir langkahnya,

Ia kan menjadi jernih.

Kecuali,perang insan yg mencabik bening.

.**
Ku belajar dari itu.

Tenang. .
Lirih. .
Diam. .
Kadang bersua bila bentur keras menyapanya.


Tanda ia merasa tak kuasa..

***
Ketika semua penuh,,,

Tiada peduli ia.

Di biarkan saja keluar. .

Hingga gemericik memberi kabar. .

Bahwa ia telah jatuh.

***
Alangkah senang bila ku bersama ia.

Hdup berdamping dgan ia. .

Menghilang gundah membasuh ceria,

***
Ku tau . . .

Walau pun seribu bahasa terkumpul menjadi satu.

Sosok itu tetap dalam jiwa,,tak berkecap,,tak berucap.

Dari itu ku dapat tentram yg luar biasa.

***
Taukah ia kawan?

Dia bukan seorang pahlawan.

Bukan seorang bangsawan.

Bukanlah pula pemberi jalan.

Apalagi penasehat unggulan. .

*,tapi. .

Yang ku maksud ia,

Ialah kamu, .

Yaitu dirimu. . .

Wahai . . . .

AIR

yang selalu menjadi andalan dalam membuka fikiran. ,